Rapat Koordinasi Kadisnakertrans Jabar dengan ILO/Better Work Indonesia
Mengakhiri kunjungan kerjanya pada hari Senin, 13 Mei 2019 ini, Kadisnakertrans Prov. Jabar Drs. Mochamad Ade Afriandi, MT bertemu dengan Ibu Michiko Miyamoto, Direktur ILO utk Indonesia dan Timor Leste beserta seluruh staf Better Work Indonesia di kantor ILO Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Kadisnakertrans Jabar mendiskusikan berbagai perkembangan yang terjadi berkaitan dengan Industri Apparel di berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Barat, terutama Kab. Bogor, Kab. Subang, Kota Bekasi, Kab. Purwakarta, dan Kab. Karawang. ILO dan Better Work Indonesia (BWI) mengkonfirmasi keadaan yang krisis dalam industri garmen, khususnya pada perusahaan-perusahaan subkontrak orientasi ekspor
Namun demikian, baik Kadisnakertrans maupun ILO bersepakat bahwa penanggulangan krisis industri garmen ini tidak bisa dibebankan kepada para pekerja. Sehingga disepakati pembentukan Task Force nanti adalah juga untuk melihat kemungkinan kemudahan dan fasilitas insentif yang mungkin diberikan pemerintah terhadap industri ini.
Industri Garmen subkontrak orientasi ekspor ini masih merupakan andalan industri di Jawa Barat, karena setidaknya 2,2 juta pekerja di Indonesia, dan tetap diharapkan dapat menyerap setidaknya 3,1 juta orang dengan total nilai ekspor sebesar USD 15 miliar.
Di Jawa Barat sendiri, sektor ini menyumbang nilai ekspor sebesar USD 7,9 miliar dan menyerap 1,6 juta pekerja, yang kebanyakan perempuan dengan pendidikan rendah. Dilihat dari potensinya, Kadisnakertrans Jabar menyatakan bahwa sektor garmen masih akan menjadi penyangga penyerapan tenaga kerja Jawa Barat hingga 15 tahun ke depan, seraya pemerintah akan berupaya membangun sektor industri lain termasuk pariwisata dan teknologi informasi.
Disnakertrans Jabar dan ILO menyepakati untuk menandatangani MOU Kerjasama dalam hal pembentukan Task Force penyelamatan industri sektor garmen, bantuan teknis, partisipasi kegiatan2 internasional dan lain sebagainya